Selasa, 08 Juli 2014

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


Surat Pengantar Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri

Posted: 07 Jul 2014 05:27 PM PDT

Percepatan Pelaksanaan Program/Kegiatan

Posted: 07 Jul 2014 05:25 PM PDT

2014 SEAMEO-ACC Sports Education Innovation Award

Posted: 07 Jul 2014 05:22 PM PDT

Hasil Audit Khusus Dugaan Peyimpangan Dalam Pembangunan SMKN 2 Pacitan Tahun 2012

Posted: 07 Jul 2014 05:14 PM PDT

SEAMEO-ACC Sports Education Innovation Award

Posted: 07 Jul 2014 04:53 PM PDT

Pemetaan Resiko pada Ditjen Dikmen

Posted: 07 Jul 2014 02:30 PM PDT

38 Lulusan Terbaik SMK Telkom Dapat Beasiswa

Posted: 07 Jul 2014 11:17 AM PDT

. FACTORY,(GM).-Telkom Foundation memberikan beasiswa kepada 38 lulusan terbaik SMK Telkom di seluruh Indonesia. Beasiswa itu untuk melanjutkan pendidikan ke Telkom University. Anggaran untuk menggratiskan biaya pendidikan ke-38 siswa terbaik tersebut mencapai Rp 1,18 miliar. Ke-38 lulusan terbaik itu berasal dari 8 SMK Telkom di seluruh Indonesia, yaitu SMK Telkom Medan (5 lulusan), SMK Telkom Jakarta (5 lulusan), SMK Telkom Purwokerto (5 lulusan), SMK Telkom Malang (3 lulusan), SMK Telkom Banjarbaru (5 lulusan), SMK Telkom Makassar (5 lulusan), SMK Pariwisata Telkom Makassar (5 lulusan), dan SMK Pariwisata Medan (5 lulusan). Menurut Ketua Telkom Foundation, Johni Girsang, lulusan-lulusan ini dipilih berdasarkan prestasi nilai akhir (NA) sekolah terbaik peringkat 1 sampai dengan 5 di SMK-SMK Telkom. Mereka berhak mendapatkan biaya pendidikan tahun pertama di Telkom University dari Telkom Foundation, yang meliputi uang partisipasi penyelenggaraan pendidikan (UP3), sumbangan dana pengembangan pendidikan (SDP2), biaya penyelenggaraan pendidikan (BPP) semester 1 dan 2, serta hak tinggal di Asrama Telkom University. "Namun, semua penerima beasiswa harus mampu mempertahankan IPK 3,5 jika ingin terus mendapat pembebasan biaya kuliah selama maksimal 8 semester untuk S1 dan 6 semester untuk D3. Jika tidak, maka para penerima beasiswa akan menerima konsekuensi logis berupa pengurangan BPP," ungkap Johni melalui siaran persnya yang diterima "GM", Senin (7/7). Dikatakan, program beasiswa ini merupakan bagian dari implementasi konsep One Pipe Education System (OPES) di Telkom Foundation. yakni para peserta didik memercayakan pendidikannya dari tingkat TK hingga perguruan tinggi kepada lembaga-lembaga pendidikan di Telkom Foundation. Sesuai dengan tagline Telkom Foundation, yaitu "Building The Civilization". "Kami yakin semakin panjang seseorang mendapatkan pendidikan di Telkom Foundation, maka semakin kuat karakter yang tertanam dalam diri orang tersebut. Baik itu sebagai siswa, mahasiswa, dosen, maupun pegawai," jelasnya. Hal senada juga diungkapkan Direktur Pendidikan Dasar dan Menengah Telkom Foundation, Imelda Tirra Usnadibrata. Kehadiran lulusan SMK di Telkom University akan memberikan nuansa berbeda terhadap Telkom University, yang selama ini didominasi oleh lulusan SMA. Pada saat yang sama, program beasiswa untuk lulusan terbaik SMK Telkom juga akan menjadi daya tarik bagi siswa-siswi di SMA dan SMK Telkom.

Telkom Foundation Berikan Beasiswa Lulusan SMK Terbaik

Posted: 07 Jul 2014 11:16 AM PDT

DUNG, (PRLM).- Untuk kedua kalinya Telkom Foundation menggelar program beasiswa bagi lulusan-lulusan terbaik SMK Telkom. Beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke Telkom University tersebut diberikan kepada 38 lulusan terbaik SMK Telkom se-Indonesia, dengan total nilai beasiswa mencapai Rp 1,18 miliar. Ke-38 lulusan terbaik itu berasal dari 8 SMK Telkom di seluruh Indonesia, yaitu SMK Telkom Medan (5 lulusan), SMK Telkom Jakarta (5 lulusan), SMK Telkom Purwokerto (5 lulusan), SMK Telkom Malang (3 lulusan), SMK Telkom Banjarbaru (5 lulusan), SMK Telkom Makassar (5 lulusan), SMK Pariwisata Telkom Makassar (5 lulusan), dan SMK Pariwisata Medan (5 lulusan). Lulusan-lulusan ini dipilih berdasarkan prestasi Nilai Akhir (NA) Sekolah Terbaik peringkat 1 sampai dengan 5 di SMK-SMK Telkom. Mereka berhak mendapatkan biaya pendidikan tahun pertama di Telkom University dari Telkom Foundation, yang meliputi Uang Partisipasi Penyelenggaraan Pendidikan (UP3), Sumbangan Dana Pengembangan Pendidikan (SDP2), Biaya Penyelenggaraan Pendidikan (BPP) semester 1 dan 2, serta hak tinggal di Asrama Telkom University. Namun, semua penerima beasiswa harus mampu mempertahankan IPK 3,5 jika ingin terus mendapat pembebasan biaya kuliah selama maksimal 8 semester untuk S1 dan 6 semester untuk D3. Jika tidak, maka para penerima beasiswa akan menerima konsekuensi logis berupa pengurangan BPP. Ketua Telkom Foundation Bapak Johni Girsang mengatakan, program beasiswa ini merupakan bagian dari implementasi konsep One Pipe Education System (OPES) di Telkom Foundation, di mana para peserta didik memercayakan pendidikannya dari tingkat TK hingga Perguruan Tinggi kepada lembaga-lembaga pendidikan di Telkom Foundation. Sesuai dengan tagline Telkom Foundation yaitu “Building The Civilization”, Telkom Foundation ingin memberikan sumbangan kepada bangsa berupa pembentukan karakter komunitas melalui pendidikan soft skill dan hard skill di lingkungan Telkom Foundation. “Kami yakin semakin panjang seseorang mendapatkan pendidikan di Telkom Foundation, maka semakin kuat karakter yang tertanam dalam diri orang tersebut, baik itu sebagai siswa, mahasiswa, dosen, maupun pegawai. Dengan begitu, Indonesia akhirnya akan memiliki peradaban yang well educated dan berkarakter,” tuturnya. Hal senada juga diungkapkan Direktur Pendidikan Dasar dan Menengah Telkom Foundation Ibu Imelda Tirra Usnadibrata. Menurut beliau, kehadiran lulusan SMK di Telkom University akan memberikan nuansa berbeda terhadap Telkom University, yang selama ini didominasi oleh lulusan SMA. Pada saat yang sama, program beasiswa untuk lulusan terbaik SMK Telkom juga akan menjadi daya tarik bagi siswa-siswi di SMA dan SMK Telkom. Bahwa Telkom Foundation memerhatikan keberlangsungan pendidikan mereka hingga ke tingkat paling tinggi, serta mereka memiliki kesempatan untuk mengembangkan potensi pendidikan mereka di salah satu pendidikan tinggi terkemuka di Indonesia. “Tahun ini dua lulusan SMK Telkom Purwokerto bahkan berhasil masuk sebagai mahasiswa kelas internasional. Saya yakin lulusan-lulusan terbaik ini akan menjadi mahasiswa berprestasi, sebagaimana lulusan SMK Telkom lain sebelumnya,” katanya. Salah satu lulusan terbaik SMK Telkom Malang yang menjadi penerima beasiswa Telkom Foundation di Telkom University adalah Ilham Fahrobi (19). Selain berhasil mempertahankan IPK di atas 3,5, mahasiswa Fakultas Teknik Informatika ini juga mengukir prestasi dengan menjadi “Google Ambassador”, serta meraih Juara 1 Debate Competition dan mengikuti Lomba INAICTA.(A-147)***

Sekolah Diimbau Proaktif dalam Pemesanan Buku

Posted: 07 Jul 2014 11:14 AM PDT

karta, Kemdikbud --- Tahun Pelajaran 2014/2015 akan segera dimulai satu minggu mendatang, Senin (14/07). Berdasarkan skenario implementasi Kurikulum 2013, siswa seharusnya sudah memiliki buku teks pelajaran di hari pertama sekolah. Namun, jika sekolah masih belum melakukan pemesanan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengimbau agar pemesanan segera dilakukan.   Staf Khusus Mendikbud bidang Komunikasi dan Media, Sukemi, mengatakan sekolah yang belum melakukan pemesanan bisa proaktif memesan buku secara daring melalui laman https://e-katalog.lkpp.go.id/e-catalogue/.  Di laman tersebut tersedia pilihan buku dan harga yang sesuai dengan lokasi sekolah. Sekolah hanya perlu melakukan rekapitulasi kebutuhan dan mengisi formulir yang tersedia, kemudian diserahkan ke dinas pendidikan kabupaten/kota.   “Dinas pendidikan di kabupaten/kota yang akan mengirim ke penyedia. Dan penyedia yang akan mengirim langsung ke alamat sekolah sesuai dengan data pesanan,” kata Sukemi pada gelar wicara dengan Radio Republik Indonesia (RRI) Pro 3, di Kantor Kemdikbud, Senin (7/07).   Pemesanan dilakukan oleh kepala sekolah sesuai jumlah siswa dan guru. Pemesanan yang telah dilakukan sejak beberapa bulan lalu, kata dia, saat ini telah masuk pada fase distribusi.   Sukemi mengatakan, tahun pelajaran baru diperkirakan efektif 4 Agustus. Selain awal tahun pelajaran yang diawali dengan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS), 14 Juli yang menjadi awal tahun pelajaran 2014/2015 juga bertepatan dengan bulan suci Ramadan. “Biasanya, sebagian besar sekolah sudah menyiapkan acara keagamaan seperti pesantren kilat untuk mewarnai bulan Ramadan,” katanya.   Di tahun pelajaran baru ini siswa tidak lagi dibebani dengan masalah pengadaan buku, karena pemesanan buku dibiayai dengan bantuan operasional sekolah (BOS). Hampir semua sekolah menerima dana BOS, kecuali sekolah yang telah dialokasikan dana BOS tetapi karena beberapa hal menolak dana tersebut. Bagi sekolah seperti ini, Sukemi mengatakan, pengadaan buku bisa dibebankan pada siswa. Namun demikian, pengadaan yang dibebankan kepada siswa memiliki aturan tersendiri.   “Kalaupun (siswa) beli, tidak boleh lebih mahal dari harga eceran tertinggi (HET). Di laman tadi itu ada harga satuannya,” katanya. (Aline Rogeleonick)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar