Selasa, 16 September 2014

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


Mitsubishi Bangun Pabrik MPV Pertama di Indonesia

Posted: 15 Sep 2014 06:11 PM PDT

arta -Mitsubishi akhirnya 'sadar' dengan potensi pasar Indonesia. Pabrikan Jepang itu akan mendirikan pabrik mobil MPV (multi purpose vehicle) pertama di Indonesia dengan investasi sebesar US$ 600 juta atau sekitar Rp 7,2 triliun.Dilansir dari Reuters, pabrik diprediksi akan mulai beroperasi pada tahun 2017 dan akan membantu Mitsubishi menambah kapasitas produksi mereka dari 160.000 per tahun menjadi 240.000.Terkait pendirian pabrik, CEO Mitsubishi Motors Osamu Masuko sudah berada di Jakarta. Mitsubishi berencana mengekspor sekitar 20.000 mobil MPV ke negara lain seperti Thailand, Filipina dan Vietnam. Jadi MPV ini bukan hanya untuk konsumsi lokal saja.Namun mereka tidak akan mengekspor mobil ke Jepang. "Di Jepang, sangat sulit untuk meningkatkan penjualan domestik karena populasi kami menurun setiap tahun," ujar Masuko."Sementara Indonesia, populasinya terus bertambah tiap tahun, jadi di masa depan, pasar Indonesia akan menjadi besar dan lebih besar lagi," ujarnya.

LKS XXIII JATENG : Tuan Rumah Hanya Mampu Jadi Runner Up

Posted: 15 Sep 2014 06:07 PM PDT

Tuan Rumah Hanya Mampu Jadi Runner Up Sep 16, 2014 admin Magelang 0 MAGELANG– Perwakilan tuan rumah hanya mampu menjadi runner up dalam Lomba Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (LKS SMK) ke-XXIII tingkat Provinsi Jawa Tengah. Tim dari Kota Magelang meraih delapan emas. Dalam kegiatan selama tiga hari dan ditutup Minggu malam (14/9), kontingen Kota Semarang meraih juara umum dengan raihan 11 emas. Sedang Kabupaten Pati dengan perolehan enam emas, menjadi terbaik ketiga dalam lomba yang digelar di Gedung AH Nasutian Kompleks Akmil tersebut. Atas keberhasilan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Magelang Djarwadi mengaku, raihan delapan emas sudah sesuai target dari 26 mata lomba yang diikuti. Delapan emas diraih SMK 1 Magelang dan SMK 3 Magelang, masing-masing 3 emas. Lalu SMK 2 Magelang dan SMIP Wiyasa masing-masing 1 emas. “Hasil dari keseriusan para siswa dan pembimbing menghadapi lomba. Kami berterima kasih pada semua yang berperan pada kesuksesan acara,” katanya. Sementara itu, Kabid Dikdasmen Disdik Kota Semarang Sutarto mengatakan, juara umum ini merupakan yang kelima secara beruntun dari tahun 2010. Semua berkat kerja keras tim dari siswa, guru, pembimbing, dinas pendidikan, hingga orang tua. “Kami bersyukur bisa juara umum lagi. Meski jumlah emas tak sesuai target sebanyak 12. Kami mengirim 90-an anak dengan 43 mata lomba yang diikuti,” tuturnya. Ia menambahkan, tips menjaga tradisi juara diperoleh dari kerja keras tim. Termasuk upaya dekat dengan dunia industri sebagai wadah “candradimuko” bagi para siswa SMK. “SMK tidak bisa lepas dari industri. Sebelum lomba, anak-anak berlatih keras di industri. Selain itu, juga di sekolah,” paparnya yang merasa puas dengan pelayanan tuan rumah pelaksana kompetisi. Kepala Disdik Provinsi Jawa Tengah Nurhadi Amiyanto mengemukakan, SMK dewasa ini semakin dilirik dibanding beberapa tahun belakangan. Para orang tua mulai tertarik menyekolahkan anaknya di SMK, karena lulusannya menjanjikan. “Dulu kesan sekolah di SMK negatif. Sekarang berubah. SMK jadi tempat menempa skill siswa sampai siap terjun ke dunia kerja. SMK menjadi pilihan pertama,” ungkapnya. Para juara LKS ini akan mulai dipersiapkan mengikuti kompetisi tingkat nasional tahun depan di Riau. Pihaknya menyiapkan program finishing touch, berupa pelatihan dan karantina dengan target merebut kembali juara umum. “Pemprov memberikan bonus bagi peraih medali emas, perak, dan perunggu,” katanya seraya menambahkan, tuan rumah LKS SMK ke-XXIV tahun 2015 di Kota Pekalongan. Dengan prestasi Kota Semarang, mereka berhak membawa pulang kembali piala bergilir yang diserahkan Nurhadi Amiyanto dalam acara penutupan. Dalam lomba tersebut, ada 50 mata lomba yang diikuti 1.800 siswa dari ratusan SMK se-Jawa Tengah.(dem/hes)

Hadapi MEA, AHM Siapkan SDM dari SMK

Posted: 15 Sep 2014 05:17 PM PDT

ASSAR - Bukan hanya fokus pada penjualan di sektor sepeda motor, Astra Honda Motor (AHM) pun telah mempersiapkan keterampilan teknis dari sumber daya manusia Indonesia untuk menghadapi era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) 2015."Sejalan perkembangan teknologi, sebetulnya dengan global program itu kan produk kita sudah lama dipasarkan di kawasan ASEAN," tanggap General Manager Technical Service Division AHM Wedijanto Widarso kepada Okezone. Bentuk persiapan menuju MEA 2015 tersebut berupa implementasi Kurikulum Teknik Sepeda Motor (KTSM) Honda. Caranya dengan mengadakan uji kompetensi penguasaan teknik sepeda motor terhadap 745 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari 127 SMK binaan Honda yang tersebar di penjuru Indonesia. "Saya kebetulan di bidang technical khususnya untuk training mempersiapkan modul-modul training, sehingga teknologi saat ini pun yang berkembang - teknologi Honda - itu sesegera mungkin kita persiapkan ke para mekanik di seluruh jaringan AHM. Kami tidak hanya memfokuskan kepada mekanik kami sendiri. Tapi juga kami sudah masuk ke SMK-SMK khususnya di jurusan teknik sepeda motor yang sesuai dengan kurikulum dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," ujar Senior Manager Technical Service Department AHM Handy Hariko. Programnya, lanjut Handy, sebagai program link and match antara dunia industri dengan dunia pendidikan. "Jadi bagaimana teknologi Honda itu yang terbaru pun bisa masuk ke sekolah secepatnya. Saat ini lebih-kurang 200 SMK jurusan teknik sepeda motor seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke," Diuraikan, untuk wilayah Makassar AHM akan menyebar di tujuh SMK yang di dalamnya mencakup pengembangan kurikulum. Baik itu kurikulum jurusan teknik sepeda motor, dan pelatihan guru-guru serta pengembangan beberapa materi ajar, pemberian special tools dan buku-buku pelajaran, termasuk kelengkapan dari laboratorium praktik di sekolah-sekolah tersebut.Harapannya, lulusan SMK pun siap untuk menerima teknologi terbaru. Sehingga kalau Astra Honda Authorized Service Station (AHASS) membutuhkan SDM, maka SMK sudah siap pakai. Itulah salah satu bentuk kesiapan AHM menyambut MEA akan datang. Program link and match itu sudah berjalan kurang-lebih empat tahun. "Jadi perkembangan teknologi sudah langsung masuk ke sekolah, hingga tidak ada gap lagi antara perkembangan teknologi dengan kesiapan sumberdaya manusia," tuntas Handy. (ian)

SMK di Kupang Gelar Sosialisasi Kurikulum 2013

Posted: 15 Sep 2014 12:08 PM PDT

KUPANG.COM, KUPANG -- Sejumlah sekolah menengah kejuruan (SMK) di wilayah Kabupaten Kupang dan Kota Kupang secawa swadaya menggelar kegiatan sosialisasi kurikulum 2013 bagi para kepala sekolah dan guru-guru SMK. Hal ini karena pengetahuan dan pemahaman terhadap kurikulum 2013 penting bagi guru dan kepala sekolah SMK sebelum diterapkan dalam kegiatan belajar-mengajar dengan para siswa.Kegiatan sosialisasi kurikulum 2013 bagi para guru dan kepala SMK ini digelar di aula SMK Mentari Kupang, Jumat (12/9/2014) siang. Sebanyak 43 guru dan kepala sekolah dari enam SMK ikut ambil bagian dalam kegiatan sosialisasi ini. Enam SMK tersebut yakni SMK Mentari Kupang, SMK Negeri I Takari, SMK Negeri I Kupang Barat, SMK Negeri I Amabi Oefeto Timur, SMK Negeri I Amfoang Barat Laut dan SMK Kelautan Mentari Bolok.Kepala SMK Mentari Kupang, Hendrik Haki dan Kepala SMK Kelautan Mentari Bolok, Emilius Bano yang ditemui di sela-sela kegiatan tersebut, mengatakan, meski kurikulum 2013 mulai diterapkan di sekolah-sekolah namun sosialisasi Kurikulum 2013 bagi sekolah SMK di Kabupaten dan Kota Kupang belum digolongkan sebagai terlambat. Karena sesuai aturan, sosialisasi kurikulum 2013 ini masih harus dilakukan hingga tahun 2015 mendatang."Kalau lihat, sebenarnya materi pelajaran bagi siswa sama saja. Cuma metode pengajaran sedikit berbeda dibanding kurikulum sebelumnya. Jadi, saya kira gru dan kepala sekolah tidak terlalu kesulitan untuk memahami kurikulum 2013 ini," kata Kepala SMK Mentari Kupang, Hendrik Haki. Karena itu, Haki berharap, kegiatan sosialisasi kurikulum 2013 tersebut menjadi pengetahuan berarti bagi para kepala sekolah dan guru SMK yang hadir. "Kalau pemateri dalam sosialisasi kurikulum 2013 ini berasal dari Dinas Pendidikan Kota Kupang dan Dinas Pendidikan Propinsi NTT. Salahs atunya adalah, mantan Kasubdin SMK Dinas PPO Propinsi NTT, Herman Umbu Sagabara," kata Haki dibenarkan Kepala SMK Kelautan Mentari Bolok, Emilius Bano.*

Hebat, Para Siswa SMK ini Dipercaya Siapkan Makanan untuk Penerbangan Haji!

Posted: 15 Sep 2014 12:06 PM PDT

ANG – Kemampuan yang membanggakan ditunjukkan oleh para siswa di SMK Negeri 9 Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Mereka dipercaya maskapai penerbangan Garuda Indonesia untuk melayani katering bagi penerbangan jamaah calon haji asal Embarkasi Haji Padang. Tidak main-main, sekolah ini sudah dipercaya menjadi pemasok makanan untuk penerbangan haji sejak 2006 hingga 2014. Kepala SMKN 9 Padang, Raymon, Minggu (14/9) menjelaskan, kepercayaan ini diberikan Garuda Indonesia melalui anak perusahaannya yang melayani katering untuk penerbangan yaitu ACS. Ia menjelaskan penyiapan menu untuk jemaah calon haji tersebut dikerjakan langsung siswa/siswi SMK Negeri 9. Pada musim haji, setiap hari disiapkan 1.500 porsi makanan yang terdiri atas nasi, lauk, sayur, buah dan kudapan yang diberikan kepada jamaah yang sedang berada di ruang pesawat Garuda. Selama dalam perjalanan dari Kota Padang menuju Mekah dan sebaliknya, jemaah menikmati dua kali sajian makan besar dan satu kali sajian makanan ringan buatan pelajar sekolah tersebut.

Disdik Gelar Pelatihan Kurikulum 2013 Untuk Guru Tingkat SMP dan SMA/SMK Se-kota Pekanbaru

Posted: 15 Sep 2014 12:05 PM PDT

apnews.com | Pekanbaru -  Kegiatan pelatihan kurikulum 2013, untuk guru tingkat SMP, SMA/SMK yang berjumlah 720 orang guru. Pelatihan kurikulum 2013 kali ini secara serentak dilaksanakan di Hotel Furaya pekanbaru pada hari Jum’at (12/9/2014). Pelatihan K-13 Angkatan I dilaksanakan pada tanggal, 4-8 september 2014 waktunya pukul 7-30 – 17.30 wib. Adapun guru yang mengikuti pelatihan ini adalah guru kelas VII dan VIII untuk tingkat SMP yang berjumlah 160 orang guru dengan materi pelatihan 4 mata pelajaran antara lain : Matematika, Bahasa inggris, IPS dan Prakarya. Ruang kelas yang digunakan untuk pelatihan terdiri dari 4 ruang kelas dalam 1 kelasnya ada 40 orang guru. Sedangkan guru kelas X dan XI untuk tingkat SMA/SMK negeri dan swasta se-kota Pekanbaru yang berjumlah 200 orang guru dengan materi pelatihan 5 mata pelajaran antara lain : Bahasa Indonesia, PKN, Seni Budaya, Bahasa Inggris, dan Sejarah. Kelas yang digunakan terdiri dari 5 ruang kelas dalam 1 kelas ada 40 orang guru. Instruktur yang memberikan materi pelatihan kali ini dari LPMP Provinsi Riau yang berjumlah 18 orang yang terdiri dari 1 ruang kelas ada 2 orang instruktur. Dari pantauan wartawan dilapangan, kegiatan pelatihan yang ditaja oleh Dinas Pendidikan kota Pekanbaru dapat berjalan dengan aman dan tertib. Pelatihan K-13 ini buka secara langsung oleh sekretaris Dinas Pendidikan kota Pekanbaru H.Abdul Jamal, M.Pd.  Sekretaris Disdik kota Pekanbaru ini mengatakan, “Bahwa pelatihan kali ini adalah bagi guru yang belum mengikuti K-13 sehingga kedepan kita harapkan semua guru untuk tingkatan SMP,SMA/SMK negeri dan swasta sudah menguasai K-13 dan dapat langsung diterapkan sekolahnya masing-masing dengan pembelajaran yang inovasi, kreatif serta membuat siswa-i menjadi hobi dan senang dalam belajar dikelas”, terang H.Abdul Jamal,M.Pd. Angkatan II pelatihan K-13 ini dilaksanakan pada tempat yang sama yaitu dimulai pada tanggal 9-12 september 2014. Untuk tingkat SMP jumlah guru yang mengikuti pelatihan ini adalah 200 orang guru kelas VII dan kelas VIII, dan tingkat SMA/SMK Negeri dan Swasta berjumlah 160 orang guru kelas X dan kelas XI. Liputan Omeng.

Terobosan SMK 2, Praktik Lapangan sejak Dini

Posted: 15 Sep 2014 12:04 PM PDT

Meskipun lokasi sekolah ini masih jauh dari kota, bukan berarti pengetahuan siswanya terbelakang. Untuk menjadikan pelajar SMK 2 Sangatta Utara memiliki nilai lebih, mereka harus mengikuti  praktik lapangan lebih awal. Dengan demikian, para pelajar mampu menguasai teori dan praktik sekaligus.   BEBERAPA  hari lalu, kawasan Jalan Pendidikan atau Jalan Abdul Wahab Syahranie disuguhi pemandangan yang tidak seperti biasanya. Banyak pelajar mengenakan baju seragam kerja, seperti pekerja di sebuah perusahaan. Mereka mengenakan helm sambil memanggul ransel.   Masyarakat yang melintasi di Jalan Abdul Wahab Syahranie ini mengira, ada perusahaan baru di lokasi tersebut. Padahal mereka yang mengenakan seragam kerja dan dijemput dua buah bus saat pagi hari itu, adalah pelajar SMK 2 Sangatta Utara. Lokasi sekolah ini memang tidak jauh dari Jalan Wahab Syahranie.   Inilah salah satu keunggulan SMK 2 Sangatta Utara. Meski baru masuk sekolah, namun sudah diberikan pelajaran praktik lapangan sejak dini. Langkah ini dimaksudkan, agar pelajar SMK 2 tak hanya menguasai teori, namun juga memahami praktik.   Menurut Hendrianto, salah seorang guru di sekolah tersebut yang mendampingi siswanya, mereka akan menuju ke lokasi praktik lapangan menggunakan kendaraan bus. Praktik lapangan bagi siswa SMK 2 Sangatta Utara ini sudah menjadi program utama. Bahkan dengan adanya program itu, banyak masyarakat yang berminat memasukkan anak mereka ke sekolah dimaksud.   “Kami ingin memberikan motivasi agar pelajar makin semangat belajar. Melalui perluasan pandangan akan teknik dasar alat atau pengoperasiannya, diharapkan siswa lebih memahami, saat nanti sudah lulus sekolah. Melalui praktik sejak dini, siswa juga dituntut untuk terus berinovasi dan kreasi dalam mengemban ilmu di sekolah kejuruan tersebut.   Berbeda dengan SMK lainnya, praktik lapangan dilakukan setelah memasuki dua tahun belajar di sekolah. Namun di SMK 2 Sangatta Utara, pada  tahun pertama masuk sekolah sudah diperkenalkan dengan praktik di lapangan.   Salah satu orientasinya adalah, pelajar lebih siap jika setelah lulus nanti akan bekerja. Sebab, setiap saat sudah mampu menyelaraskan antara teori yang diperoleh di sekolah dengan praktik di lapangan. Begitu juga dengan penyesuaian lokasi kerja tidak asing lagi bagi pelajar SMK 2 Sangatta Utara.   Saat dilakukan penjemputan, ratusan pelajar itu antre dengan disiplin. Kegiatan itu dilakukan beberapa kelompok, lantaran kendaraannya hanya dua unit. “Para pelajar diajak ke lokasi tambang PT KPC (Kaltim Prima Coal, Red), untuk melihat lokasi kerja secara langsung. Begitu juga melihat berbagai alat berat yang ada di sana, sehingga tidak hanya teori yang diperoleh, namun sudah tahu langsung di lapangan saat melihat kendaraan yang disebutkan di bangku sekolah,” kata Hendrianto.   Selain Handrianto, ada dua guru lain yang ikut mendampingi siswanya praktik ke lapangan. Praktik lapangan ini, merupakan kerja sama sekolah dengan KPC.  Pihaknya berharap, pengalaman praktik ini, akan mengundang minat calon siswa masuk ke SMK 2 Sangatta Utara pada tahun pelajaran mendatang. (*/kmf7/san/k9)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar